Thursday, October 15, 2009

Catper: Sumbar & Jambi part 2


sesuai rencana, kami akan menuju lubuk basung, simpang kabun tepatnya, untuk mencari rumah nenek dari pihak ibuQu. Nenek adik ipar dari kakek. selama ini, gue belum pernah ketemu jadi aga' bingung juga nyarinya. kalo bukan amanah ibu, mungkin gue batalin ajah...


pagi sebelum berangkat, kami sarapan di hotel. sarapannya sangat standar: nasi goreng, telur dan kerupuk, engga ada yg istimewa.


kami memutuskan untuk menggunakan angkot, perjalanan menuju simpang kabun menyusuri danau maninjau.. kami baru menyadari ternyata begitu banyak penginapan mulai dari hotel melati, losmen hingga homestay!.. jujur saja, gue langsung nyesel banget memutuskan menginap di maninjau indah hotel. karena harga dan kualitasnya engga worth it bangettt... terlalu mahal untuk kondisi kamar hotel dan fasilitas yg minimalis dan kotor... sangat kurang terawat..

tengok kiri - kanan, mengagumi keindahan ciptaaan Ilahi.. Subhanallah...

akhirnya setelah sampe di simpang kabun, saya bertanya dgn pedagang bensin eceran. untunglah bahasa padang saya masih ada - walaupun tinggal sedikit banget :)
si uni, manggilin tukang ojek dan menjelaskan posisi rumah nenek.. trus aq tanya bayar berapa?.. "kasih aja seribu" jawab Uni... onde mande.. :D

setelah ngobrol... makan siang, enakkk bangettt.. nasinya itu loh... lezat bangettt... beras kampung emang beda sama beras di jakarta yah... sore itu, kami langsung balik ke hotel cekout dan lanjut ke bukit tinggi...

di bukit tinggi, sempet sengsara karena keluar masuk hotel penuh semua :( emang sih aq punya saudara disana.. tapi suamiku minta tuk malem pertama di bukit mending di hotel dulu... besoknya baru deh ke rumah Mamak ku... Alhamdulillah dapat juga kamar di hotel Minang.. hotelnya tepat didepan panorama.. harganya cuma 250rb dgn kamar yg super lega... guede bangettt... ada living room plus terasnya... tapi kami ga sanggup duduk diteras lama2.. dingin bangettt...

makan malem, nikmatin sate di kampung cino.. satenya unik dan lezattt...




Saturday, October 10, 2009

deal rumah

pusing.. dilema.. gregetan.. mesti profesional..

itulah perasaan gue sekarang ini, tepat hari ini!..

kemarin, kami ke rumah yg di jl. delima lagi, kali ini ditemenin ibuku. disana udah ngumpul tuh pemilik rumah dan sodaranya - rumah ini warisan kedua orang tuanya sudah meninggal. mereka dah nurunin harga 5juta jadi 285jt. cukup menggiurkan, mengingat rumahnya yg emang gede bangetttt... sekarang ini harga rumah di depok memang sedang tinggi2nya. harga rumah baru yg tanahnya cuma 100 dan lokasi aga' pinggir aja bisa sampe 290jt.

selain itu, rumah pelni pun engga turun2 harganya.. tinggal 4juta lagi. setelah berembuk, akhirnya semalem Iman nelfon si owner tuk DEAL. 285jt, pajak kami tanggung KPR bank.

pagi ini, masuk pesan singkat ke HP Iman: Pak Iman, kami setuju harga di 310 pajak masing2. kapan bisa realisasi?

Whatz?!.. kemana aja buuuuu???... itu sms dari owner rumah pelni, yg semalem gue fikir dia engga mao turun...

walopun, dari hati kecil gue lebih suka rumah si ibu pelni ini, tapi gimana yah.. Iman dah deal dengan rumah delima secara d'facto.

Thursday, October 8, 2009

kecengan rumah: so closed!

waaahhhhh... rasanya susah diungkapkan dengan kata-kata... dag dig dug.. hehehee...

saat ini, kami dalam tahap negosiasi 2 rumah! bukan gue ga' akan beli 2 rumah sekaligus. kedua rumah inilah kecengen kami. mana yg mao turun harga sampe masuk dibudget kami, itu yg akan deal!

1. rumahnya di komplek pelni, cimanggis. posisi emang strategis karena deket banget ma jl. juanda, margonda, margo city, stat. pondok cina. tapi kekurangannya engga ada angkot, jadi mesti ngojek. kondisi rumah udah bagus, bisa langsung ditempatin. gue cuma kurang suka ma cat pink-nya. tapi gampang sih bisa dicat ulang.. luas tanah 168 bangunan 150 (hampir full). harga 325, gue nego di 310 pajak tanggung masing2, si empunya rumah masih bertahan di 314 nett.. halah bikin gregetan engga sih?!...

2. rumahnya di jl. delima, perumnas depok 1. posisinya deket dengan rumah kontrakan ku sekarang.. deket dengan pasar depok 1, stasiun depok baru & stat. depok lama. tapi di gang, bukan jalan besar. mobil masuk sih, tetangga pada parkir mobil di rumah masing2 tuh.. luas tanahnya emang besar 205 bangunan 180an, kondisi tingkat sedikit (1 kamar doank). tapi masih harus renovasi, karena atapnya masih asbes dan tipikal rumah perumnas yg umurnya udah 30 tahunan. harganya 290 owner minta nett, jadi gue mesti nanggung pajak mereka. gue tawar di 280.

yah... semoga aja salah satu rumah itu ada yg jodoh! jadi gue ga' perlu berlarut2 jadi kontraktor!..

Sunday, October 4, 2009

catper: sumbar & jambi part 1



Kami berangkat ke Padang dengan pesawat pertama, tiba di MIA (minangkabau Internasional Airport) pukul 7.30 pagi. Meskipun masih dalam suasana lebaran, namun libur lebaran telah usai sehingga kami bisa memperpanjang daftar wajib kunjung. Berencana akan membawa mobil sendiri, tapi ortuku engga setuju, jadi dianter sodara sepupuku yang kebetulan sedang lewat padang (mau pulang ke pekanbaru) kami muter2 tuk cari travel ke maninjau. Tepat didepan minang plaza, kami bertemu seseorang yg menawarkan mobilnya untuk disewa saja. dia menawarkan 150ribu untuk mengantar kami berdua ke maninjau, dengan kalkulasi bayar penuh begitu kilahnya. kami fikir harga segitu cukuplah, jadi kami langsung setuju.



Meluncur dengan avanza baru, perjalanan ke maninjau sempat berbelok arah. Rencana awal kami akan menyusuri padang - tiku - lubuk basung - maninjau. jalur ini akan menyusuri pantai, namun udara di padang saat itu sangat panas. kebayang deh perjalanannya bakal kurang seru. akhirnya kami memutuskan untuk menyusuri padang panjang - bukit tinggi - koto - maninjau. jalan ini termasuk favorit karena harus melewati kelok ampek2 yg terkenal itu!...


waktu sudah lewat tengah hari, ketika kami melewati Sicincin, saya sempat menawari untuk makan siang dulu tapi suami kekeh pingin makan di padang panjang, apalagi klo bukan Sate Mak Syukur!.. Pemandangan menjelang air terjun Lembah Anai didominasi oleh bukit hijau yang menyejukkan mata disertai suhu sejuk. memasuki wilayah ini AC langsung dimatikan, sayang sekali tidak meningkati udara luar yg segar & dingin.


Air terjun lembah Anai betul-betul terletak di tepi jalan raya dan mudah dijangkau sehingga kami putuskan untuk mampir berfoto sebentar meski saya sempat tergoda untuk berenang. Sebuah gua berlumut dibalik air terjun dan tatahan batu cadas yang bersusun rapih alami akibat gerusan air menjadi pembeda dengan beberapa air terjun lain yang pernah saya kunjungi. Dari sini perjalanan dilanjutkan menuju Padang Panjang untuk singgah di sate Mak Syukur yang legendaris.


Sate Mak Syukur, penuh, kami sempat mengantri rapi tadinya. setelah beberapa menit baru kami sadari, semua orang berebut kursi ternyata... maklum suasana lebaran masih kentara. sate dengan teh talua memang padanan yang tepat! pedas, gurih berpadu dengan manis dan kental.. hhhmmm maknyusss...


perut telah penuh terisi, waktunya melanjutkan perjalanan. Lepas Padang Panjang yang sejuk, di persimpangan padang luar kami melipir ke arah kiri, menyusuri koto. melewati kampung ibuku, sungai tanang. rencananya, setelah dari maninjau baru kami akan mampir di sungai tanang.


dari arah ini, kita akan melewati kelok ampek2 yang ke 44. kami sempat berfoto dulu, menikmati indahnya panorama dibawah.. mata dimanjakan dengan hijau dedaunan, kuningnya padi, hijau lumut danau maninjau serta birunya langit.. sungguh menakjubkan.. saya memenuhi paru2 dengan segarnya udara.. Subhanallah!


kelar menyusuri kelok 44, karena hari telah sore, kami memutuskan untuk cek in di maninjau indah hotel, hotel ini tepat ditepi danau maninjau. dari kamar, kami dapat langsung menikmati danau... sayang harga hotelnya terlalu mahal, mungkin karena masih musim libur lebaran. kondisi kamarnya pun tidak memuaskan plus kotor..


setelah puas melepas penat dikamar hotel - plus foto2- kami memutuskan untuk menyusuri danau maninjau dimalam hari sekaligus cari makan. ada 2 jenis makanan yg sudah aku incar: Pensi dan Ikan Bilih. kedua jenis makanan ini memang khasnya maninjau, bahkan saya belum pernah menemukan makanan ini ditempat lain. Pensi adalah kerang kecil yang hidup didanau. sangat mudah ditemukan, karena hampir setiap perapata terdapat penjualnya, dijual seperti kacang rebus di jakarta. ikan bilih tak kalah nikmat!...
Lain kali perlu riset lebih teliti dan waktu yang lebih panjang untuk mengunjungi masing masing tempat ini.

Saturday, October 3, 2009

gempa

Ya Allah ……….

Jalan yang terbelah.. begitu banyak situs wisata yang rusak..

My ancient home?!.. ambrukkk..

What was happened in Bukittinggi, makes me t hink how great U are, and how small I am. Only less than a minute, everthings were changed there.

Kun fayakun, jika Dia berkehendak, maka jadilah. Wish I could be someone who always feels that I am nothing in this world, and thanks for your givings, says alhamdulillah…..

My big sympathies to all those who have been affected by this in one way or another.