Monday, March 23, 2009

Pasar Tradisional di Jakarta

Mempersiapkan pernikahan membawa saya ke sudut-sudut pasar tradisional di kota Jakarta. Sangat menarik ternyata, meskipun dari luar kurang menarik.

Pasar Tebet misalnya, lantai basement dipenuhi oleh para pembuat kartu undangan. Berbagai model dan warna tersedia di sini. Ketika saya berkunjung, pemesanan sedang meningkat. Sehingga tak seorang pun yang dapat melayani saya dengan ‘khusus’, mereka melakukannya sambil terus melakukan pekerjaannya: merekatkan undangan, membentuknya serta mengemasnya. Pasar tetaplah pasar, kita harus pintar menawar. Walaupun harganya sudah lebih murah dibandingkan percetakan diluar sana, yang konon juga mencetak di pasar ini, tetap saja tawar-menarawar menjadi bagian lekat dengan pasar tradisional kita. Satu hal yang menarik di pasar ini, toko yang ber-AC menawarkan harga sedikit lebih mahal untuk produk yang persis sama dengan toko yang hanya menggunakan kipas angin.


Pasar bunga Rawa Belong. Pasar tradisional ini terletak cukup jauh, permata hijau, Jakarta Barat. Pasar ini terbagi atas 2 bagian, 1 bagian khusus untuk menjual bermacam-macam ronce melati. Semerbak melati langsung berebut masuk ke rongga penciuman saya. Sungguh kreatif dan cekatan, itu kesan pertama saya melihat para pekerja dengan cepatnya me-ronce melati pesanan. Mereka berjejer dengan rapi, hingga ke ujung lorong, semuanya melakukan hal yang sama: meronce!.










Untuk los pasar di depannya menjual bunga dekorasi. Mulai dari pohon palem, dedaunan hingga bunga-bungaan. Sungguh menakjubkan melihat hamparan bunga hebras. Bunga-bunga ini sudah di ikat-ikat menjadi 50 sampai 100 tangkai. Beberapa bunga indah bahkan baru pertama kali saya jumpai disana.










Bertangkai-tangkai bunga matahari… cantik sekali. Pantas saja, beberapa pasang calon pengantin bahkan melakukan foto pre-weding mereka di pasar ini.

Pasar pagi mangga dua. Payet dan mote untuk kebayalah yang membawa saya sampai ke pasar ini. Hampir satu lantai ini, dipenuhi oleh penjual payet dan mote. Ada yang impot dari korea, jepang dan Taiwan. Sedikit sekali payet buatan lokal. Kristal swavorsky adalah jenis yang paling dicari saat ini. Katanya sih, tren baju pengantin tahun 2009 adalah taburan batu kristal. Indah memang, meskipun harganya juga cukup menyesakkan. Bayangkan saja, 1 lusin yang isinya hanya 12 butir harganya bisa mencapai Rp. 15.000!

Alangkah terampilnya mereka.. mote2 dibuat menjadi boneka2 lucu dan sangat unik untuk pajangan di rumah.

No comments:

Post a Comment